Setelah Daniel lenyap dari pandnagannya, Wiguna masih terbawa emosi menggenggam tangan Citra hingga sampai ke dalam kantor.
Mengabaikan semua pandangan para sekertaris tentang mereka.
Citra yang masih belum mengumpulkan energinya, dengan pasrah ia membuntuti Wiguna dari balik punggungnya.
Hingga keduanya telah sampai di ruangan utama, dimana ruangan terbesar dengan segala kemegahannya.
Barulah Citra sadar, tangannya masih di genggam Wiguna. Sontak Citra mengerjat terkejut dan masuk ke ruangan Katon dengan mempertegak lagi langkahnya.
"Ayah!" Panggil Citra.
Katon langsung menoleh arah daun pintu yang sudah terpenuhi oleh Wiguna dan Citra.
"Sedang apa kalian di sana ayo sini masuk!" aja Kapan dengan wajah yang tak biasa.
kata mengernyitkan keningnya sambil gelisah berjalan mondar-mandir.
Saat Wiguna dan Citra sudah duduk dengan sempurna, barulah Katon bertanya," Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa si Daniel itu ada ke sini?" tanya Katon resah.