Saat Daniel tahu, Citra sedang bersama dengan lelaki lain dalam satu meja, mata Daniel berubah merah membara.
"Mereka sangat cocok ya pak?" Ujar salah satu Sekertarisnya memperlihatkan potret Citra dan Wiguna di area sosial media.
Daniel diam saja, pipinya memerah. Dan entah kenapa hatinya terasa sangat panas bergejolak matang.
Mungkin itu yang di sebutkan kobaran api cemburu. Daniel menunggu si sekertaris keluar, dan barulah ia marah berat.
Tak sengaja ia memukul meja kerjanya yang lebar terbuat dari kayu jati dengan ukiran yang sangat kekinian.
Brak!
Seketika tangannya terasa berdenyut kesakitan.
"Sial! Ssshhh!" Daniel mengaduh, bukan hanya hatinya saja yang sakit, kini tangannya ikut sakit dan terlihat memar.
Tapi, rasa sakit itu tidak menghalangi Danil untuk bertindak.
Ia bergegas pergi keluar dari ruangannya stelah ia memakai blazer yang ia gantung di bahu kursi.
