"Bagaimana menurut Bapak? Apakah saya mendapat izin untuk menyukai Nona Citra?" Tanya Wiguna sangat transparan.
Katon tersenyum tipis merasa geli dengan pertanyaan Wiguna.
"Kalau menurut saya, saya setuju setuju saja. Tapi, apa orang yang bersangkutan setuju dan bisa membalas cinta kamu?" Tanya Katon membuat tantangan tersendiri.
Memang tidak gampang mendapatkan hati seorang Citra, yang dingin kemana-mana.
Apalagi, Citra sama sekali tidak terlalu terbuka jika sedang berbincang dengan lelaki.
Pribadinya yang tertutup membuat tanjakan tersendiri pada Wiguna.
***
Pagi itu, Citra sama sekali belum bisa bekerja.
Citra memikirkan hal apa yang enak untuk melupakan masalahnya yang dirasa sangat berat.
Dalam lamunannya, Citra terhentak kaget mendengar handphonenya bergetar di jajaran meja riasnya.
"Gunz?" bisik hati Citra mulai berkembang.
Dengan cepat Citra pun mengangkat telpon Gunz dengan berupaya untuk bersuara santai.
"Hallo?"