flash back ...
Terngiang terus di telinga Lolita, suara merdu Citra merasuk telinganya.
"No! Tidak ada orang tua yang tidak sayang kepada anaknya, begitu juga Pipi kamu, dia tidak akan marah kalau kamu tidak cepat emosi, lagi pula kita harus mendorong pekerjaan Pipi untuk menggapai kesuksesan. Pipimu bekerja untukmu juga." Papar Citra memberi pepatah kepada anak kecil itu dengan sangat lembut.
Maka dari itu ketika datang menghampiri mereka, Lolita dengan segera mungkin berlari dan merangkul tubuh Pipinya yang sudah merunduk.
Rasa merinding seolah datang menghampiri Gunz. Desir itu menyeruak ke seluruh kuduknya.
Rasanya Ia sudah lupa, kapan anaknya memeluk erat tubuhnya seperti itu.
Gunz cukup terharu, menepuk pundak anaknya beberapa kali dengan sangat lembut.
Pelukan itu memberikan energi yang sangat positif kepada Lolita.
"Maafkan Loli ya, Pi!" Ujar Lolita dengan polosnya