"Kamu itu sangat hebat, cakap, dan ganteng. Kamu juga sudah lama tinggal di indonesia, apa kamu sudah punya pacar?" Margaret terus menggerogoti info terkini dari Daniel.
"Pacar? Perempuan mana yang mau pada pria culun seperti aku? Aku terlalu di sibukkan dengan semua pekerjaanku, sampai-sampai tak terpikir di benaku untuk pacaran, Tante!"
"Ach, masa? Tapi, ada perempuan yang kamu suka 'kan?" Selidik Margaret.
"Sebenarnya ada, tapi kayanya aku sulit untuk bertemu dengannya. Bahkan dia sangat membenci aku, sepertinya kita terlahir seperti musuh bebuyutan saja tante!"
"Musuh? Apa kam tahu apa sebabnya dia membenci kamu? Maksudnya apa mungkin ada sesuatu tingkah kamu yang menyakitinya gitu?" Sindir Margaret membuat Daniel sontak tercanggung-canggung.
Daniel menelan makanannya dengan paksa, alisnya terangkat benar-benar terasa tersindir oleh tante Margaret. Tapi, bagaimana pun juga, Daniel sangat menghargai Margaret sebagai teman dari Bundanya.
