Di tengah ruangan yang sangat lebar pun, suasana terasa sempit, saat Citra dan Margaret tetap menyembunyikan kerahasiaan mereka.
"Hei, apa yang kalian rahasiakan pada Ayah?" Tanya Katon melirik kedua arah secara bergantian.
Citra menurunkan pandangannya, dan giliran Margaret yang angkat bicara terus menyergah tangan Katon dengan segala kelemah lembutannya.
"Ini lo kak, tadi Margaret memberikan rahasia perempuan agar bisa menyembuhkan anak demam dengan cepat. Melihat si kembar sakit, Citra juga harus belajar jadi seorang ibu yang telaten, benar 'kan Citra?" Dalih Margaret dengan cepat mencari rangkaian kata untuk berbohong.
"Hehe, iya yah!" Citra terkekeh dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Owh, betul juga itu! Ayah setuju." Ucap Katon cukup membuat hati Citra sangat lega.
Beberapa detik itu, Katon baru tersadar kalau yang ada di sampingnya adalah Margaret. Sang adik yang baru saja datang karena ia merekomendasikannya agar cepat pulang kampungnya.