Langkahnya tertatih, tanpa alas kaki dengan kedua kaki yang kotor, karena debu, jalanan becek, dan darahnya sendiri. Ia terluka di beberapa bagian tubuhnya. Telah mengalami penyiksaan selama beberapa hari, membuat tubuhnya ringan, lemah, tapi tetap saja ia harus segera pergi dari tempat ini. Tawaran wanita gipsi tadi tak lantas membuatnya tergiur, ia lebih memilih mencari tempat persembunyian lain.
Karena orang-orang itu pasti akan dengan sangat mudah menemukannya, apalagi jika jaraknya sedekat itu dengan mereka. Dalam perjalanan yang entah ke mana, ia teringat perkataan wanita gipsi tadi. 'Pacar Demigod?'