Triiiittt..trrriiiiittt...
Bunyi alarm ponselku menggema memenuhi ruangan.
Segera ku raih dari dalam tas ku lalu ku matikan.
Itu adalah alarm jadwalku berlari setiap harinya.
Ku buka mataku dan kudapati wisnu tengah tertidur di sofa dekatku dengan posisi duduk sambil melipat kedua tangan nya ke depan.
Kuselimuti wisnu yg seperti kelelahan sekali. Setelah itu,aku mendekati ke rani. Dia masih terlelap tidur.
Begitu juga dengan arya. Aku mendekat dan duduk di kursi samping ranjangnya.
Ku pandangi wajah arya dari tempatku duduk. Wajahnya penuh luka memar. Sekujur tubuhnya dipenuhi perban disana sini.
Aku tidak tega melihatnya hingga tak terasa air mataku menetes, saat aku beranjak.
Bug!
Aku menabrak seseorang.
"Wisnu?"
"Kamu gak papa?"
Aku menundukan kepala untuk menyembunyikan kesedihanku sambil ku hapus sisa sisa air mataku.