Beberapa orang yang menyerang kami lari tunggang langgang. Tidak hanya Kak Rayi yang datang, ternyata dua pria yang aku rindukan juga datang menyusulku ke sini. Kak Bintang dan Kak Roger. Kondisi sudah stabil, walau tenda milik kami semua rusak. Yang penting nyawa kami masih selamat.
Api unggun kembali dibuat. Kak Roger, Kak Bintang dan Om Opon telah selesai membuat tenda yang dibawa oleh Kak Rayi. Sebuah tenda yang cukup besar, walau tidak semewah tenda terakhir saat kami kemah di danau dulu. Tapi setidaknya kami bisa berlindung di dalamnya hingga pagi nanti.
"Setelah kamu bilang mau mencari Papa kamu, aku sama teman - teman langsung memutuskan datang ke sini saat itu juga. Ada hal yang ingin kami bicarakan ke kamu, langsung," jelas Kak Rayi dengan tatapan serius.
"Hal apa yang mau dibicarakan?" tanyaku menatap mereka semua bergantian.
"Tang! Elu yang cerita!" tukas Kak Roger melempar Kak Bintang dengan camilan yang sedang dia makan.