Hari ini aku tidak masuk kuliah. Wira tidak mengijinkan ku masuk kuliah. Karena hari ini Wira dan yg lainnya akan mulai bergerak untuk menyerang Sena dan black demon. Hatiku tidak tenang dari semalam. Memikirkan kemungkinan buruk yg akan terjadi nanti.
Entah mengapa, aku teringat ramalan itu. Aku takut, kami benar benar akan berpisah. Sekalipun Wira tidak akan mudah mati, tapi Sena bukan lawan yang bisa disepelekan.
Tok tok tok
Kubuka pintu kamarku, kudapati Wira sedang berdiri di depan pintu sambil tersenyum tipis.
"Sarapan yuk," ajaknya dengan langsung menggandeng tanganku menuju ruang makan.
Kami sarapan dengan Hans dan Jen juga.
"Pagi, Nay," sapa Hans.
"Pagi Hans," sahutku tidak bersemangat.
"Nay, mau aku bikinin teh?" tanya Jen.
"Gak usah kak. Air putih aja. Nggak usah repot," kataku.
Wira menarik kursi dan mempersilahkan ku duduk.