Ritual dimulai lagi. Semua dilakukan sama persis seperti tadi. Mantra dibaca, dan tak lama kemudian embusan angin mulai masuk ke dalam rumah. Nyala api lilin mulai tak menentu karena angin kencang ini. Dan tak lama kemudian, asap hitam muncul dan perlahan berubah menjadi sesosok tubuh manusia utuh dengan kedua bola mata yang hitam legam.
"Cih, apa-apaan ini?! Seorang manusia dan seekor serigala busuk memanggilku? Ada urusan apa kalian?" tanyanya sinis.
"Siapa kamu?" tanya Abi lantang.
"Kau tak tau siapa yang kau panggil, anak muda? Lucu sekali!" gumamnya. Ia berjalan memutari tempat ini sambil menikmati pemandangan rumah Yudis. Perhatian nya langsung tertuju pada mangkuk di tengah lantai. "Owh, itu untukku, kan?" tunjuknya ke cairan kental berwarna merah itu. Abi dan Rendra hanya saling tatap tak menjawab apa pun.