Yudis menggigit bibir bawahnya sambil terlihat berpikir keras. "Boleh aku lihat pergelangan tanganmu?" Ellea tanpa sungkan menunjukkan kedua pergelangan tangannya. Ia justru terkejut saat melihat sebuah simbol tercetak jelas di urat nadi tangan kanannya. "Apa ini? Perasaan tadi nggak ada!" raung Ellea sambil menggosok-gosokkan gambar kecil di tangan kanannya.
Rendra dan Yudis saling berpandangan, lalu mengangguk pelan. "Yah, kamu dipilih sendiri oleh 'mereka'," jelas Yudistira yakin.
"Dipilih untuk apa?" Ellea terlihat gugup dan bingung.
"Tentu saja untuk membantu 'mereka' di dunia. Mungkin salah satunya mengurus para makhluk malam itu," tunjuk Yudis ke lantainya yang gosong.
"Kau tau, Ell, aku hafal semua mantra dalam buku itu, tapi tidak satu pun yang berhasil seperti apa yang kamu lakukan itu."