Jay melirik Ilham yang sedang mengemudi. "Ham, jalan yang di depan itu ada pertigaan lo belok kanan." ucapnya mengarahkan.
Ilham mengangguk selalu menurut ketika temannya memberikan petunjuk. Cowok itu tetap pokus pada perjalanannya di depan, mereka akan pergi menuju tempat yang sudah Jay tanggapi kalau di sana lah ada temannya, Reyna. Ilham akan mempercayakan hal itu karena dia memang tidak bisa berbuat lebih.
"Pagar warna emas di depan, Ham. Gue yakin dia ada di sana, lihat! Mobil, Om Farrel!" Jay menunjuk dengan telunjuk mengapung. Sekiranya usaha Jay tidak gagal kali ini, dia merasa senang saat melihat plat nomor mobil dari Papa Reyna, beruntungnya Jay sempat lihat dan ingat kalau itu memang mobil orang tua Reyna.
"Jay, kayaknya di mobil itu kosong." kata Ilham sambil meliriknya.