Ilham melirik temannya yang masih terlihat bersedih. Dia merasa ikut terpukul mendengar cerita yang sebenarnya dari sosok cowok di sampingnya itu. Ilham begitu mengerti dengan keadaan yang sedang menimpa apa lagi saat ini dia juga menjadi seorang teman juga untuknya dan …Reyna. Jadi mana mungkin Ilham tidak kepikiran mengenai cewek itu.
"Oh, iya. Gimana kemaren lo bisa bawa, Bunga, ke rumah? Lo udah bisa ketemu langsung ama dia di toko roti itu, kan?" Jay bertanya sambil mengalihkan pembicaraan, sedikit menepis pikiran buruk pada Reyna.
Ilham tersenyum. "Aku sendiri yang pastikan itu. Bunga, ada di sana memang tapi …"
Jay menautkan alis saat melihat raut berubah dari Ilham. "Tapi apa, Ham? Lo berhasil buat dia balik lagi, kan?"