Reyna melihat Reno yang sedang sibuk dengan merapikan roti yang di tumpuk sejajar paling atas. Dia tidak berniat untuk membantu, hanya saja ada satu hal yang ingin di tanyakan oleh cewek itu. Tapi Reyna juga bingung untuk menanyakan hal itu. Bagaimana caranya agar Reyna tidak merasa takut untuk mendekati Reno?
Dia membalik kan tubuhnya untuk kembali ke kasir. Mungkin lebih baik Reyna diam saja tanpa harus membuat masalah lagi nantinya. Cewek itu tersenyum saat ada satu pelanggan yang sudah menunggu untuk membayar, dia mulai mengemas roti itu ke dalam tote bag.
"Terima kasih, Bu. Maaf kalau tadi saya telat melayani." ucap Reyna sambil menyodorkan belajannya.
"Tidak pa-pa. Saya permisi."
Reyna mengangguk. "Iya hati – hati di jalan, ya."