Reyna dan Jay baru saja sampai di tempat yang sangat sepi dan sunyi. Hanya ada suara – suara malam yang menjadikan kesan semakin seram. Sesekali Jay meringis karena mungkin saja memang terjangan masalah ini akan sangat sulit dan susah juga melawan orang yang begitu keji tanpa di ketahui orang tentang kebusukannya.
Jay melirik teman di sebelahnya. "Rey, lo diem di mobil aja, ya. Biar gue yang ke sana dan lo tinggal telfon polisi kalau gue udah kasih sinyal ke handphone lo, oke."
"Jay, tapi …" baru saja lengan Reyna akan menahan bahu cowok itu sayangnya sudah keluar dari mobilnya. Apa yang harus Reyna lakukan kalau sudah seperti itu? Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan temannya? Di sini bukan kah Reyna yang memiliki masalahnya? Kenapa Jay lagi – lagi berjalan maju ke depan sedangkan membiarkan Reyna lolos dan hanya akan menunggu hasil?
"Jay, aku khawatir banget ini." Reyna menggigit kecil bibir bawahnya. Dia benar – benar takut jika ada sesuatu dengan satu temannya.