Jay mendengus kasar. "Alasan apa lagi lo sama, Om Farrel?" urusannya dengan Reno harus di selesaikan, namun teman cowoknya itu sama sekali tidak mengeluarkan suara seolah tidak ada salah untuk hal kemarin.
"Kenapa bisa temen gue juga kabur dari rumah? Pasti ada kaitannya sama lo, kan? Ga mungkin lah kalau mereka tiba – tiba jadi jauhan begini. Reyna, yang pergi ninggalin bokap nya sendiri." Jay menunjuk Reno, cowok itu menyudutkan Reno agar bisa mendapatkan kejelasannya seperti apa di dalam permasalahannya.
Reno menghela napas menatap Jay serius. "Gue ga pernah ada maksud apapun. Tapi di sini bokap dia yang mutusin kalau gue ga perlu berangkat ke Jerman."
"Setelah kita yakin lo bener – bener pergi? Gila. Jelas aja, Reyna, ngerasa di bohongi sama lo. Bahkan mungkin dia sekarang lagi ga nyangka sama bokap nya. Harusnya dari awal bilang aja kalau sebenernya lo ga jadi on the way ke sana! Apa susahnya bilang jujur begitu?" Jay menjadi kesal sendiri kalau tahu seperti itu maksudnya.