"Hah? Gimana, Mas?"
Arga menoleh ke arah Mika yang tengah menatapnya tajam.
"Saya dapat undangan pernikahan dari kolega bisnis saya, kamu mau ikut nggak? Cukup jauh, mungkin kita bisa di sana dua, atau tiga harian. Kuliah kamu lagi bisa ditinggal, nggak?"
Mika berpikir keras. Jika itu kolega bisnis, maka orang yang ada di sana, pasti orang berkelas semua. Ia takut jika dirinya bisa membuat Arga malu, di sana.
"Ada nggak, orang yang aku kenal di sana?" tanya Mika ragu.
"Sepertinya nggak ada, eh ada! Ayu pasti juga datang ke sana!"
Mendengar nama perempuan itu disebut, Mika langsung naik darah.
Ia merasa harus ikut juga. Jika dia tidak ikut dengan Arga, Ayu pasti akan mencari celah. Apalagi jika mereka di sana untuk beberapa hari.
"Kok sampai berhari-hari?" tanya Mika begitu tersadar.
"Karena pestanya ada di pulau pribadi, jadi, akses untuk masuk ke sana, tinggal di sana, dan keluar dari sana itu nggak sembarangan. Kamu akan paham kalau ikut!"