Sayangnya, Shinta pikir, kamarnya adalah tempat teraman yang diketahui. Shinta salah. Sebab, Zuan tengah mencatat dengan cepat setiap informasi yang keluar dari mulut Shinta yang tengah menelepon ibunya, Sasmita.
Ya, Zuan sudah memasang seluruh perekam di sudut rumahnya sebelum Shinta pindah ke rumahnya. Zuan tidak akan kecolongan lagi!
"Mommy menggugat cerai Dad?"
Dan, Zuan tidak mendengar suara apapun lagi setelah ini. Baik Shinta ataupun Sasmita tidak mengatakan apapun lagi. Zuan menaikkan sebelah alisnya bingung, tangannya berhenti di tempat.
"Kok diem?" gumamnya kebingungan.
Saat matanya menatap ke arah laptopnya yang mati, dia mendengkus kesal. "Lowbat, Jingan!" bentaknya emosi lalu menutup laptopnya dengan kasar.
Zuan mengambil ponselnya. Menelepon seseorang.
"Hallo? Kerja bagus!"
"...."
"Segera lakukan serangan lagi!"
Klik!