Aku dan Xavier tengah membuat cookies kesukaan anak itu. Zuan sedari tadi sangat memaksaku untuk ke rumah sakit, untung saja managernya segera datang dan memberitahu jika dia memiliki jadwal pemotretan lainnya. Aku sangat bersyukur.
"Xavier mau bentuk cookies seperti apa?" tanyaku.
"Emm, kelinci, kerbau, harimau, musang, kucing, buaya," jawab Xavier semangat dengan tangan penuh tepung.
Aku terkekeh kecil. "X, Aun tidak pandai menggambar. Mungkin hanya bisa membuat kelinci. Apa kamu suka?"
Dia memamerkan senyuman pepsodentnya. "Hihi, tak papa Aun. Xavier suka."
Aku mengambil cetakan kelinci. Mengadoni sebentar adonan cookies lalu mencetaknya, Xavier dengan semangat menempelkan mata, hidung dan bibir kelinci. Setelah semua selesai, dibantu dengan pelayan rumah Zuan yang langsung memasukkan ke dalam oven.