"Mbok, kamu di mana? Biang lihat video kamu yang dishare oleh netizen kalau sedang terbang ke Bali. Kamu tak mau menemui Biang dan Ajik, Nak?"
"Jawablah Nak, Biang rindu suaramu …."
"Kamu di mana, Nak? Apa Biang dan Ajik yang menghampirimu?"
Rara menggigit bibir bawahnya kuat-kuat menahan tangisan mendengar suara halus milik ibunya yang sejak tadi berbicara di telpon tanpa dia sahuti.
"Ya sudah jika Mbok Rara masih ada pekerjaan, Biang mau siapkan makan untuk Ajik dulu ya Nak … jalan rumah masih sama seperti dulu."
"Biang," panggil Rara saat ibunya itu ingin mematikan telepon mereka menggunakan sebutan bahasa khas Bali, Biang adalah ibu sedangkan Ajik adalah ayah. "Sebentar … maafkan Rara yang belum bisa datang saat ini, Rara malu bertemu Biang apalagi Ajik dan Gus serta Bli, tolong sampaikan permintaan maaf. Jangan terlalu sering mendengar berita tentang Rara, Biang … Rara tak bisa menjelaskan apapun."