Sontak, anaknya itu melotot. "Papi!"
"Apa, Nak? Calm down, itu masih Papi pikirkan. Tapi kalau kamu ada ide menarik lainnya sih, bisa Papi pertimbangkan," tambah Gunawan santai. Melihat raut wajah Tatjana yang ragu, dia kembali berkata, "seperti your saham dan bukti itu, mungkin?"
"Papi lagi negosiasi sama aku sekarang?" Tatapan mata Tatjana begitu tajam. Irma dan Tita hanya bisa diam menunggu, pembicaraan keduanya terlalu kecil untuk mereka dengar.
"No, Papi gak mungkin melakukan itu, Baby. Papi hanya memberikan saran, untung di Papi, aman di kamu."
Tatjana menggeleng cepat. "Gak bisa Pi, aku gak mau jika itu dapat mengembalikan Rara lagi di sini."
"She's mine."
"Papi bangga sekali bilang wanita simpanan itu di hadapan anak kandung Papi sendiri?!"
"Apa yang harus dimalukan?"
Mereka saling beradu tatap. "Oke fine, Papi gak akan bawa Rara datang ke sini tapi dua puluh persen harus milik Papi. Setuju?"
"Terlalu banyak, lima persen saja."