Gunawan menelusuri lorong bangunan tua diikuti oleh asistennya. Dia harus melakukan sesuatu agar dapat menghentikan pergerakan anaknya melalui orang yang dia percaya yaitu Fahmi.
Sesuai rencananya, dia berhasil menculik Fahmi saat pria itu di perjalanan pulang dan Gunawan sudah menyekap pengacara perusahaannya itu selama dua puluh empat jam tanpa memberikannya makan serta minum.
Ceklek!
Gunawan mendekati Fahmi yang berada di tengah-tengah ruangan dengan mata tertutup dan diikat kuat di atas kursi. Dia mengambil botol mineral yang disodorkan oleh asistennya lalu menyiramkan ke atas kepala Fahmi agar pria itu sadar. Tak lupa, dia merampas penutup matanya.
"Sudah sadar?" Gunawan duduk di hadapan pria itu dengan kaki kanan menyilang kepada kaki kiri. "Paham situasi?"
Fahmi mengedipkan matanya menyesuaikan sinar matahari yang menusuk. "P-pak Gunawan …?"
"Ya, i'm."
"Kenapa anda menculik saya ke mari, Pak?!"