Saat Gunawan tengah memakai tas nya yang tersampir di gantungan di samping pintu, tangan Amanda diam-diam menyelipkan dua lembar foto di bawah laptop dan matanya masih tetap mengikuti pergerakan Gunawan. Tak ingin membuat curiga pria itu, Amanda segera menghampirinya dan menggandeng pergi dari sana. Amanda selalu memberikan senyum terbaiknya agar Gunawan senang. Amanda tahu bagaimana membuat Gunawan bucin dan dipuja. Pria itu suka disanjung dan di dewakan. Rara pandai mengambil hatinya sehingga Gunawan bertekuk lutut dan menjadi bodoh.
Ketika ditengah jalan, Amanda berhenti di pasar buah. Dia membelikan Irma jeruk, apel, pir, mangga, kelengkeng, semangka, dan anggur dalam satu parcel.
Bahkan, Gunawan saat melihatnya masuk saja sampai terkejut. "Kok banyak banget?" tanyanya sambil membantu menaruhnya ke jok belakang.