"Mungkin Dik Irma tidak percaya, tetapi ucapan saya memiliki buktinya." Louis menunjuk dokumen tersebut. "Bu Vadia seperti boneka pajangan, dia mati rasa dan memutuskan mengencani pria yang lebih muda yaitu sahabat dekat anaknya sendiri."
"Mereka sama-sama tau jika tengah berselingkuh tetapi membiarkan sampai ketika si selingkuhan Pak Wira hamil yang ternyata adalah darah daging Nak Gunawan. Bu Vadia murka dan membuangnya ke panti asuhan, tapi naas, bayi kecil itu tak bertahan dan meninggal."
Pria tadi membuka dokumen terakhir. "Mati."
"Kesalahan terakhir yang dilakukan Nak Gunawan adalah menjadi seorang pembunuh. Dia mengakhir napas Pak Wira saat ayahnya itu ingin melaporkan kelakuan Gunawan ke pengadilan. Saat Pak Wira sedang menulis surat wasiat yang berisi; 'bahwa semua harta warisannya adalah milik Irma, menantunya.' dia langsung menghabisi ayahnya sendiri di hadapan Bu Vadia dan saya."