"Tapi …."
"Gue bukan orang yang gak tau berterima kasih. Bu Vadia membantu keluarga gue di kampung, memberikan biaya untuk operasi bapak gue pakai uang halal dan menjamin ekonomi mereka sampai saat ini. Gue gak tega buat membunuhnya, jadi, gue mutusin untuk meminum racun itu dan ketahuan sama Gunawan."
Amanda mengusap kasar air matanya yang menetes. "Gue diseret dia ke sini dan dibuang."
"Lo … hamil?"
"Iya," lirih Amanda sambil mengusap perutnya. "Gue sering tidur sama Gunawan."
"Gila!"
"Maaf. Gue gak bisa menolaknya."
"Lo!" Dion menatapnya emosi. "Lo tau kan dia udah ada selingkuhan dan istri?!" bentaknya kemudian.
"Gue tau! Tapi godaan setan itu terlalu nikmat dan gue gak ada kuasa buat nolaknya, Dion!"
"Sekarang, kenapa lo gak balik lagi ke Gunawan dan minta harta warisan sama dia?" Dion menatapnya sinis.