Setelah bel berbunyi semua anak murid kelas XII disuruh kumpul di lapangan.
"Kalian udah ini langsung pergi ke lapangan di suruh kumpul sama kepala sekolah, " kata Marcell sang ketua OSIS.
Semua langsung beranjak setelah selesain makan.
"Kalian gak akan kumpul ke lapangan?" tanya Marcell pada Nanda dah yang lain.
Mereka bertiga menganggap ucapan Marcell hanya angin, dan melanjutkan makan. Marcell kesal dengan kelakuan mereka bertiga dah dia mengambil mikrofon dan berteriak pelam di depan mereka bertiga.
"KALIAN BERTIGA SEGERA KUMPUL KE LAPANGAN DISURUH OLEH KEPALA SEKOLAH, JANGAN ADA YANG MEMBANTAH..... " Teriak Marcell.
Nanda yang sedang memasukkan sambel tiba-tiba tersentak, dan dia menuangkan sambel terlalu banyak.
"WOY, ANJ*NG JANGAN TERIAK.... " Kesal Nanda lalu dia pergi dari kantin, diikuti oleh Rara dan Dinda.
"Ohh jadi mereka bakal pergi kalo Nanda juga pergi.... Oke sekarang gue paham... " gumam Marcell sambil tersenyum.
Entah kenapa kali ini setelah dia bertemu dengan Nanda dia jadi penasaran. Dan ingin sekali dia terus didekat nya.
.
.
.
.
.
Di lapangan.
Nanda yang kesal langsung pergi ke lapangan.
"Lu tumben langsung pergi dari kantin, kan lu suka sambel?" tanya Rara.
"Gue paling kesel sama si ketos dingin ituu, kenapa siih, dia ganggu orang makan.... Kan masih masih banyak orang yang ada di kantin juga, yak sabar kale, nanti tungguin gue abisin baso gue... " curhatan isi hati Nanda.
Rara dan Dinda mengerti atas kekesalan Nanda, mereka juga kesal atas perlakuan Marcell.
"Semua sudah ada dilapangan?" tanya Pak Rendi.
Marcell datang dan melihat sekeliling, dia berdiri di samping Nanda yang sedang berbaris di paling depan.
"Lu lagi.... Lu lagii... Kenapa sih gue setiap jam ketemu aja elu terusa?" dengus Nanda kesal.
"Serah luu.... " ucap Marcell dingin.
"Nyenyenyenyeee.... " ledek Nanda pada Marcell yang sok dingin.
"Diem lu, nanti mau gue hukum hah?!" ancam Marcell pada Nanda.
Nanda hanya diam dan memalingkan mukanya.
"Bapak punya informasi untuk kelas XII, karna sebentar lagi kalian akan lulus dari sekolah ini, makanya bapak punya pertanyaan buat kalian, kalian mau melanjutkan ke perguruan tinggi atau mau langsung kerja?" tanya Bapak kepala sekolah.
"Saya langsung kerja pakk!!" teriak siswi 1
"Saya mah lanjut ke perguruan tinggi, buat gapai cita-cita!!" ucap siswa 2
"Saya mau langsung kerja buat bantu penghasilan ortu, " ucap siswi 3.
Dan begitulah, semua anak-anak yang di tanya oleh kepala sekolah, ada yang mau langsung kerja, ada yang mau lanjut ke kuliah.
"Lu mau lanjut kemana Cell?" tanya Nanda tanpa sadar dia menanyakan itu pada Marcell.
"Kalo gue mah mau lanjut ke perguruan tinggi ajah.. " jawab Marcell bisik-bisik.
"Kenapa? Emang cita-cita lu jadi apa?" tanya Nanda masih bisik-bisik.
"Kalo cita-cita gue jadi dokter... Kalo lo sendiri?" tanya Marcell.
"Kalo gue mah jadi hakim, soalnya gue nanti bisa nge hukum semua orang jahatt.... " jawab Nanda penuh keyakinan.
Marcell tersenyum mendengar nya. Nanda pun sadar menanyakan soal itu pada Marcell.
Dia sadar gak sih? Kalo dia lagi ngobrol sama gue? - batin Marcell.
Kek nya asyik deh gaul sama Marcell, - batin Nanda ikut tersenyum disamping Marcell.
Angga dan Agung melihat Marcell dan Nanda yang tersenyum secara bersamaan jadi kepo.
Rara dan Dinda bingung, "Tumben tuanak merhatiin kepala sekolah, biasanya juga dia mah cuek gak peduli, bodoamat, " gumam Rara dan Dinda.
Agung dan Angga berjalan pelan ke belakang untuk menghampiri Rara dan Dinda.
"Kalian tau gak itu sahabat gue tumben banget dia senyum?" bisik Angga pada Dinda.
"Gak tau gue juga bingung, tumben Nanda merhatiin kepala sekolah, " bisik Dinda pada Angga.
Mereka menjadi semakin bingung dan tak mengerti. "Biasanya Marcell mah cuek walau dia merhatiin ke depan, lah ini dia senyum-senyum?!" gumam Agung mengerutkan kening nya.
Kepala sekolah menasehati nya lama, jadi ada banyak waktu untuk Rara, Dinda, Angga, dan Agung untuk berbisik-bisik membicarakan Marcell dan Nanda yang aneh.
Mereka berdua juga sedang mengobrol, bisik-bisik dan terkadang mereka juga menggerakan tangan mereka saat sedang mengobrol.
Tak lama kemudian kepala sekolah mengakhiri pertemuan tersebut dan menyuruh semua murid kembali ke kelas.
Saat akan kembali Marcell berjalan berdampingan dengan Nanda. Semua yang melihat nya tak suka, ada yang benci melihat Marcell dekat dengan Nanda, dan sebaliknya.
Teman-teman Marcell dan Nanda jadi semakin bingung. Nanda berbalik dan meminta no Marcell saat Marcell sudah masuk ke dalam kelasnya.
Agung langsung saja memberikan no Marcell pada Nanda karna masih bingung dengan sikap mereka berdua. Bel pulang sekolah pun berbunyi dan semua anak murid bubar.
.
.
.
.
.
.
Di rumah Nanda.
"Assalamu'alaikum, " ucap Nanda masuk ke rumah.
"Waalaikumsalam, " jawab kedua ortunya.
"Nanda, nanti ada tamu istimewa, " ucap Papah Nanda.
"Siapa Pah?" tanya Nanda.
"Pokonya ada deh, nanti kamu harus berdandan cantik, pokonya harus lebih cantik dari biasanya ya!!" sahut Mamahnya Nanda.
Nanda jadi semakin bingung dengan apa yang dikatakan orangtuanya.
Nanda langsung beranjak dari tempat duduknya menuju kamar nya.
Nanda lupa kalo dia meminta no Marcell, setelah selesai mandi dia langsung membuka laptop nya dan mencari nama Marcell di Line nya.
"Nah ketemu... " ucap Nanda girang.
**Line
Marcell Alfarizky
Nanda Cangtip**
Pe, Hallo!!
Marcell Alfarizky
Iya? Siapa?
Nanda Cangtip
Ini gue Nanda
Marcell Alfarizky
Hooh iya bentar, gue add dulu nama lo
Nanda Cangtip
Oke
Marcell Alfarizky
Dari mana lu dapet nama Line gue?
Nanda Cangtip
Dari Agung ehh atau Angga yak, pokonya itu weh lahh.
Marcell Alfarizky
-_-
Nanda Cangtip
Apa siih??
Marcell Alfarizky
Kagak.. Lu lagi apa Nda?
Nanda Cangtip
Lagi tiduran sambil dengerin musik, lu sendiri lagi apa?
Marcell Alfarizky
Gue juga sama, lu suka lagu apa?
Nanda Cangtip
Kasih putih, glen pedly
Marcell Alfarizky
Lahh smaaa.... Hahaha
Nanda Cangtip
Oh ya, kebetulan bett.... 😄
Marcell Alfarizky
Lu tinggal di dimana Nda?
Nanda Cangtip
Di kompleks Sukamulya 1
Marcell Alfarizky
Hooh... Oke kali gitu nanti gue maen ke sana bole gak?
Nanda Cangtip
Bolehh bangett, maen kesini sekalian lamar gue juga bolehh.... 😅😅😅
Marcell Alfarizky
Enak banget, gue rencana cuma maen malah langsung lamar aja.... Hahaha.
Dan begitulah mereka berbincang-bincang di Line laptop dengan senang hati.
Marcell terkenal disekolah karena ganteng, ehh emang ganteng siih, sama dinginnya minta ampun, tapi ini gue chatingan sama dia dia b aja, apanya yang dingin? - batin Nanda.
Disisi lain
Seru juga nii chating sama Nanda, gue kira dia cuma bobrok di sekolah doang nyatanya di line juga bobrok... Hahahha, lucu siih - batin Marcell.
Dan begitulah mereka jadi semakin dekat. Tapi saat ada di sekolah Marcell bersikap dingin, Nanda berusaha mencari topik tapi Marcell hanya mengangguk saja dan hanya menjawab nya singkat. Akan tetapi saat mereka mengobrol di Line mereka sangat akrab, yang satu nyari topik, yang satu ngetik gak jelas.