Ratih dan Kiran tampak asyik dengan obrolan mereka yang saling menceritakan kisah masing-masing, sehingga tanpa sadar seseorang telah berdiri beberapa saat di belakang mereka.
Ratih yang pertama kali melihat keberadaaan seseorang itu, langsung berdiri.
"Nyonya, ada perlu apa?" tanya Ratih.
Kiran pun secara reflek langsung melihat dan ikut berdiri.
"Duduk saja, jangan sungkan begini padaku. Aku hanya sedang melihat lihat saja, masuk ke sini karena mendengar kalian sedang mengobrol. Ternyata ini dapurnya."
"Iya, Nyonya," jawab Ratih. "Maaf Nyonya bila aku kurang sopan, apa anda Ibunya Nona Kiara?" tanyanya kemudian.
"Iya, Ibunya Kiara. Nyonya Darwanto." Ibu tersenyum melihat mereka berdua.
"Pantas Nona sangat cantik ternyata Ibunya juga sangat cantik," ucap Kiran.
"Kalian bisa saja. Aku ini sudah tua, kalian yang lebih cantik," jawab Ibu ramah.
"Terima kasih," jawab Ratih tertawa.
"Kenalkan namaku Kiran dan ini Ratih. Kalau Ibu perlu sesuatu bisa memanggil kami."
