"Hmm, belum. Aku takut dia malah kuatir. Dia belum tentu bisa datang," jawab Yuana.
"Yang penting dikasih tahu. Urusan datang atau tidak biar dia atur sendiri." Manfred mengungkapkan pendapatnya.
"Ya, baiklah." Yuana mengambil ponsel dan mencari kontak Yoel. Dia kirim pesan mengabarkan kondisi papanya.
Belum ada balasan. Yuana meletakkan ponsel di meja. Dia lanjutkan menghabiskan makannya yang tinggal dua sendok.
"Aku pulang sebentar setelah ini. Aku ambilkan perlengkapan mandi dan baju ganti. Belum mandi kan?" ujar Manfred.
Mereka kembali ke ruang IGD. Yuana duduk di kursi panjang, Manfred mencium puncak kepalanya dan meninggalkan dia di sana.
Yuana merasa HP-nya bergetar. Yoel menelpon.
"Yuan, papa bagaimana?" suara Yoel di telinga Yuana.
"Belum ada perkembangan, Yo. Masih belum sadar," kata Yuana, lesu.
"Aku belum bisa pulang. Tapi aku akan atur sebisanya untuk cepat pulang." Yoel resah dengan kondisi Prastama.