Yuana menggeleng. "Ga nyaman aja."
"Tidur saja, ya ..." Manfred kembali mengusap lembut rambut Yuana.
Yuana mengangguk. Dia pejamkan matanya. Masih terdengar suara-suara di sekitar. Dan pikirannya tidak bisa berhenti. Ingat papa, ingat Yoel, ingat mama, ingat apa yang Manfred bilang, tentang anak.
"Anak?" batin Yuana. Yuana membuka mata. Kepalanya masih di bahu Manfred. Dia angkat kepala dan melihat Manfred.
"Kenapa, Yu?" Manfred menaruh majalah di tangannya dan menoleh.
"Kamu beneran ingin punya anak?" tanya Yuana.
"Tentu saja, Sayang," jawab Manfred. "Buah hati kita. Tanda cintaku dan cintamu."
Yuana menggigit bibirnya. Itu artinya dia dan Manfred ... Ah, ini kan bulan madu? Honeymoon mereka! Duh, kok jadi cemas gini, ya ...
"Kamu takut?" tanya Manfred lagi.
"Hmm ..." gumam Yuana.