Melody mengikuti langkah suaminya, wajah sendunya masih terlihat jelas. Panji menggandeng tangannya untuk memberikan semangat kepada istrinya.
"Sini sayang, kita langsung makan ya, mama udah lapar," ucap Devina meminta menantunya mendekat.
"Maaf Ma, jadi nunggu lama," kata Melody kepada ibu mertuanya.
"Tidak apa, ayo makan yang banyak. Kasian cucu mama nanti kelaparan di dalam," kata Devina mengelus perut buncitnya.
"Makasih, Mama udah ngertiin Mel." Melody memberikan senyum manisnya kepada Devina. Walaupun ia masih tidak terima atas perlakuan suaminya, ia tetap bersikap baik selama makan malam berlangsung.
"Jadi, tidak jadi buat cilok?" tanya Panji menggoda istrinya.
"Gak, aku capek, boleh tidur lagi kan?" tanya Melody berusaha berdiri.
"Sini, Mas bantuin. Ma, kita duluan naik ya," pamit Panji kepada Devina.
"Iya sayang, mama juga mau istirahat. Hati-hati jalannya, gak usah buru-buru," kata Devina kepada menantunya.
"Iya, Ma. Makasih," jawab Melody.