Melody merasa dunia tidak adil, setelah kematian Erwin beberapa tahun yang lalu, kini bayangan akan kehilangan kembali orang yang ia sayangi kembali hadir.
Melihat sang Ibu yang dibawa masuk ke ruang unit darurat membuat hatinya tercabik-cabik. Melody yang masih dalam pelukan suaminya tidak berhenti mengeluarkan air matanya. Tak lama kemudian, Pak Salam mengantarkan salah satu asisten rumah tangga menghampiri Melody untuk menyerahkan ponsel Santi yang tidak henti-hentinya berbunyi.
"Biar aku yang pegang, makasih ya Mbak. Kalian boleh kembali ke rumah, tolong jaga rumah seperti prosedur biasanya." Panji memberikan arahan kepada asisten rumah tangga tersebut.
"Baik, Pak. Saya balik dulu."
Panji mengamankan ponsel tersebut, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan ia tidak membukanya di depan Melody. Dokter sendiri masih melakukan pemeriksaan terhadap kondisi Santi. Devina dibantu oleh anak buahnya mengurus administrasi untuk Santi.