Panji menemaninya duduk di samping pusara Papanya, merapalkan doa-doa untuk mendiang Papanya, Feli kembali berurai air mata. Panji yang memahami istrinya berusaha mengusap pipinya yang kembali basah.
"Sudah, jangan menangis terus, Papa nanti ikutan sedih." Panji menghiburnya.
"Sebentar lagi ya,"ucap Feli memohon.
"Baiklah," jawab Panji memberinya waktu lagi.
Setelah puas menangis di makam Papanya, Feli diantar pulang oleh Panji kembali ke apartemennya. Panji merangkulnya untuk menenangkan wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya.
"Terima kasih," ucap Feli.
"Besok akan ada konferensi pers, kamu sudah tahu bukan maksudnya itu apa," ucap Panji mengingatkan Feli.
"Dimana? tanya Feli pasrah.
"Di kantor pengacara kamu, dia udah konfirmasi," jawab Panji.