Sejak Panji mengajukan gugatan cerainya secara resmi, kehidupan Feli semakin tidak terkendali. Ia tidak pernah melewatkan ajakan party dari teman-temannya. Ia kembali ke dunia malamnya untuk menghibur diri.
"Feli, nanti malam ada undangan pole di premium klub. Kamu mau tidak?" salah satu rekannya memberi tawaran menggiurkan.
"Siapa tamunya?" tanya Feli penasaran.
"Dari Singapore dan ini VVIP, ada anak pejabat juga, penjagaan ketat, no ponsel no kamera," ucap rekannya.
"Berapa fee nya?" Feli penasaran.
"Seribu dollar per jam khusus kamu," ucap rekannya.
"Bersih?" tanya Feli antusias.
"Yes, gimana?" tanya rekannya.
"Oke, kostum gimana?" tanya Feli lagi. Pasalnya, koleksi baju pole miliknya sebagian sudah dibakar oleh Panji karena marah.
"Mereka pilihkan, kamu pakai dress ketat seperti biasanya saja," jawabnya.
"Oke, jam 9 di klub. Trims yah," ucap Feli senang.
