Pagi ini, Melody kembali mual dan muntah. Setelah sarapan bersama dengan Devina dan Panji, ia kembali merasakan hal ini.
"Mas, aku mau mangga muda yg dikasih garam sama cabe. Biar mual ku hilang," kata Melody sambil terduduk di sofa. Wajah pucatnya membuat Panji tidak tega untuk meninggalkannya bekerja.
"Iya, sayang. Sabar yah, Ita lagi buatin. Kebetulan kemarin beli mangga," jawab Panji yang akhirnya memakai kaos oblong.
"Lho, Mas gak kek kantor?" tanya Melody kepada suaminya.
"Gak tega lihat kamu pucat kayak gitu," jawab Panji mengecup kening Melody.
"Gakpapa, nanti juga baikan. Kalau banyak kerjaan tinggal aja," kata Melody.
"Yakin, gak masalah?" tanya Panji khawatir.
"Gakpapa, akun istirahat aja. Sambil nunggu Mbak Ita selesai," jawab melody yakin sambil merebahkan tubuhnya.
"Oke, aku ganti baju. Kalau ada apa-apa, kamu cepat hubungi aku." Panji bergegas berganti kemeja putih untuk menghadiri meeting internal Kayana.
"Cium dulu," ucap Melody malu-malu.