Setelah baku hantam berdebat dengan Feli dan Bertha, Panji yang mood nya berantakan diajak Devina untuk menenangkan diri di sebuah kedai kopi.
"Jangan pulang dulu kalau masih uring-uringan begitu, ingat Mel lagi hamil muda," kata Devina merangkul anaknya masuk ke dalam mobil.
"Iya, Mama. Aku beneran kesal sama mereka, bisa-bisanya minta saham Kanaya, gak ada otak!" Panji meluapkan kekesalannya dengan mengumpat.
"Sudah, kita ngopi dulu baru pulang. Mel tadi nanyain ke Mama, dia tahu dari Feli, anak itu berusaha menarik simpati Mel. Udah ngerti kalau anaknya polos ya dimanfaatkan," kata Devina kesal.
"Iya, tadi juga mau jalan ngomongnya udah aneh-aneh, Ma." Panji menghela nafasnya panjang karena kesal.
Panji dan Devina sudah berada di kedai kopi tak jauh dari kantor pengacara, keduanya membahas bagaimana perceraian itu terjadi tanpa banyak drama.