Melody hanya diam dan tidak banyak protes. Ia mengikuti apapun yang diucapkan suaminya. Namun, sebuah pertanyaan polos darinya membuat Panji tergelak.
"Mas, gak jadi? Begini doang, aku udah bela-belain pakai lingerie hitamnya sampai kedinginan dan Mas mau tidur?" Melody menatap kesal suaminya.
"Astaga, sini. Kamu udah berani marah-marah ke suaminya?" Panji menepuk sisi ranjang yang kosong agar ia mendekat.
Melody pun menjejakkan kakinya karena kesal kepada suaminya. Namun. Ia tidak berani membantah lagi ucapan Panji yang mengomeli dirinya.
Panji mengecup bibirnya lembut dan memburu. Karena belum siap, nafasnya tersengal dan membuat Panji kembali mengomel.
"Makanya nafas," kata Panji menyentil telinganya.
"Salah lagi aku," jawab Melody manyun. Jurus andalannya jika terdesak karena omelan suaminya.
