James mendapati istrinya sedang memakai cream perawatan malamnya, tampak santai seperti tidak terjadi apapun diantara keduanya. Sepertinya ia baru saja selesai membersihkan diri, aroma vanilla musk tercium kuat di penjuru kamar keduanya.
"Martha, kita harus bicara. Sorry, aku tidak ada maksud untuk…." James tidak dapat meneruskan kata-katanya.
"Aku sudah maafin, tapi proses tetap jalan. Kamu mau bicara apa lagi?" tanya Martha dingin kepada suaminya.
"Bisa kita bicarakan ini baik-baik, kamu gak bercanda kan? Lapor ke pihak berwajib akan ramai dan mancing wartawan. Pikirin anak-anak," ucap James dengan suara selembut mungkin.
"Harusnya aku yang bicara seperti ini padamu. Pernahkan kamu mikirin perasaan anak-anak jika tahu ayahnya selingkuh sama artisnya sendiri, kamu juga gak mikirin aku, Pa." Martha menatap James dengan tatapan benci.
"Aku ada alasan menikahinya," ucap James yang membuat Martha tertawa sumbang.
