Aku mulai menarik diri dari rasa kagum kepada seseorang bernama Ammar karena dia telah menikah dan memiliki anak. Aku adalah seorang janda yang tentu saja harus menjaga kehormatan diri disebabkan aku tidak ingin menimbulkan konflik atau sakit hati pada istrinya Ammar. Ammar juga berada dalam kondisi finansial yang sedang bermasalah. Berita yang tak terduga tiba-tiba masuk ke Hp aku. Aku tidak mengerti dan tidak mengira bahwa akan ada informasi seperti ini. Ammar dianggap sebagai lelaki tidak bertanggung jawab karena memberikan kata kata cerai kepada istrinya. Aku langsung menasehatAmmar untuk kembali ke rumah dan jangan membawa nama aku di dalam rumah tangganya. Aku sebagai seorang wanita yang baru saja mengenal Ammar tentu saja tidak ingin dianggap sebagai seorang pelakor. Aku akan sangat kecewa jika Ammar bercerai dengan istrinya dan meninggalkan luka pada hati anaknya hanya karena Ammar ingin menjadi duda dan agar bisa menikah lagi dengan wanita lain. Kalau pun memang suatu saat Ammar akan menjadi duda, maka seharusnya dia berfikir 100 kali untuk mengubah status nya disebabkan Alloh sangat membenci perceraian. Aku merasa tidak bangga memiliki teman seorang bernama Ammar jika rumah tangganya diselesaikan dengan cara-cara yang tidak islami. Aku berharap Ammar adalah seorang lelaki yang baik dan tidak menelantarkan istri serta anaknya. Aku sebagai sesama wanita tentu saja kan merasa berdosa jika Ammar mengikuti hawa nafsunya dan melupakan kaidah dalam hukum Islam. Dia memang sedang ada masalah secara finansial karena pekerjaan nya tiba-tiba hilang disebabkan kondisi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia. Semua industri ikut terdampar dan bukan hanya Perusahaan tempat Ammar bekerja yang menyelesaikan hubungan dengan tenaga kerjanya. Perusahaan saya pun, dimana saya memiliki 10 orang karyawan, harus saya vakumkan untuk sementara waktu.