Ruri masih tertinggal sendirian di dalam ruangan. Matanya terlalu asik menatap diri melalui cermin. Kali ini wajah aslinya yang terlihat. Rambut cokelat, mata bulat dan hidung yang kecil serta bibir tipis. Semua itu terlihat menakutkan, apalagi tanpa lemak di bagian pipi. Hanya tulang rahang yang menonjol, Ruri terlihat lebih tua dari usianya.
"Sepertinya aku harus mulai menambah jumlah makanku. Aku tak ingin Sesilia berpaling jika saja ia berhasil menemukan pria lain yang lebih tampan dariku. Dia begitu cantik, bahkan tanpa make up diwajahnya. Sikap acuh, jutek dan beraninya pun terlihat begitu mengesankan. Yah, aku harus merubah diri. Jika aku saja tak puas dengan diriku, bagaimana aku bisa yakin dia merasa puas denganku. Setidaknya aku harus berusaha. Sepertinya aku harus memberikan sesuatu kepada Ibu sebagai ucapan terima kasih. Wajah baru buatannya membuat aku sadar akan apa yang harus aku lakukan."