"Roy kau terlihat begitu asik sendiri. Apa yang sedang kau lakukan? Apa ada yang membuat rasa penasaranmu hilang di jurnal itu?" tanya Ayah. Ia menyadari Roy tak kunjung keluar dari laboratorium sejak kemarin. Bahkan jika ibu tak mengantarkan makanan untuknya, mungkin ia tak akan makan sepanjang hari.
"Yah! Bahkan lebih dari itu. Aku mendapatkan sesuatu yang sejak dulu aku ingin ketahui!" jawab Roy.
Begitu asiknya pria itu, hingga matanya enggan menghindari dari halaman jurnal meski hanya sedetik saja. Ia bahkan memindahkan lampu yang seharusnya berada di meja ibu ke atas mejanya. Semua itu agar ia bisa membaca kedua jurnal itu secara bersamaan.
"Hei, dari mana kau menemukan jurnal yang ada di tangan kananmu?" tanya Ayah penasaran. Saat matanya melirik pada buku yang terlihat lusuh juga tua. Sedangkan tulisan yang ada di atasnya berupa tulisan tangan. Tak seperti jurnal yang baru saja Roy dapatkan.