ya turut menuliskan surat tersebut. Pena pun menari di atas kertas. Ia menuangkan segalanya dalam kertas itu. Pesan yang dia tujukan kepada keluarganya, Eden, Pangeran Ansell, juga teman-temannya yang lain. Lantas, gadis itu pun maju ke depan. Ia mengumpulkan suratnya kepada Nyonya Inggrid. Perempuan itu memandang lurus ke arahnya. "Bagaimana? Apakah kamu sudah selesai menuliskan suratmu?"
Azura mengiyakan. Ia tersenyum. "Terima kasih, Nyonya Inggrid. Saat ini ... Kalaupun aku mati, aku tidak akan mati dengan penyesalan."
Gadis itu kembali ke barisan. Berdiri dengan teguh laksana siap untuk menghadapi segala macam aral yang akan melintang.
Satu per satu anggota pun mengumpulkan surat mereka. Sedikit banyak kegentaran dan titik air mata terurai dari mata mereka. Membayangkan kalau mereka akan mati dalam medan perang.