Azura segera menarik tangannya karena kaget. Gadis itu seakan baru sadar dengan apa yang dilakukannya. Mendadak, pipinya jadi merah.
Ia pun segera pergi dari sana. Tak peduli dengan sikap yang diberikan oleh Eden.
Azura keluar dari ruangan UKS dengan hati yang berdebar kencang. Dia pun memegang dadanya sendiri, merasakan debaran yang berdetak.
"Astaga... Aku ini kenapa... Masa iya aku jatuh cinta?"
* * *
Pangeran Ansell mencoba untuk berkonsultasi kepada Azura. Siapa tahu, sebagai seseorang yang juga mengalami wabah, akan tahu dengan apa yang terjadi kepadanya. Namun sayangnya, saat dia bertemu dengan Azura, gadis itu malah mengernyitkan alisnya tanda dia tak mengerti maksud dari Pangeran Ansell.
"Jadi maksudmu adalah..."
Pangeran Ansell menganggukkan kepalanya. "Maksudku adalah..."
Lelaki itu cukup kelabakan dengan apa yang terjadi. Ia tak bisa menjelaskan semuanya secara rinci dengan apa yang dirasakan olehnya.
