Kemarahan Azura sudah tidak mampu tertahankan lagi. Perempuan tersebut sangat amat marah. Mereka semua menghina Azura tanpa mengetahui sifat asli gadis itu!
Seketika, Azura maju ke hadapan mereka, lalu berkata. "Kenapa? Kalian semua marah kepadaku? Kalian iri denganku?"
"Cih! Iri, kepadamu? Yang benar saja!"
Azura mendengus. "Kalian jelas iri kepadaku, tetapi kalian sama sekali tak ingin untuk mengakuinya."
Gadis itu pergi meninggalkan mereka.
Tidak akan ada habisnya untuk mengurusi orang seperti mereka. Sama sekali.
* * *
Azura merasa otaknya sangat penuh. Hanya karena perkataan mereka, gadis itu sudah menjadi kesal. Perempuan itu pun sengaja untuk menghilang. Ia bolos ke kelas pertama dan juga tak memberitahukan kepada Pangeran Ansell.
Ia pergi ke perpustakaan untuk menenangkan dirinya.
Kini, ia berada di balkon perpustakaan, mengamati keindahan lantai dua perpustakaan. Tempat yang sama dengan tempat diskusinya dengan Pangeran Ansell beberapa waktu yang lalu.