Pangeran Ansell bukanlah anak kecil yang harus diikuti oleh sosok kakak-kakaknya. Lelaki itu bisa untuk berangkat ke sekolah sendiri! Tanpa adanya kehadiran sosok Pangeran Parker! Kenapa Pangeran Parker harus ikut dengannya?
"Bukankah aku sudah didampingi oleh Azura, Ayah?"
"Kamu memang sudah di dampingi oleh Azura. Tetapi, Azura saja tidak cukup untuk kehidupanmu. Dia adalah seorang perempuan." ujar Raja Henbedesstyrus.
"Besok, kamu akan masuk ke Sekolah."
"Besok?"
"Ya. Besok."
* * *
Tuan Grritos mengatakan kepada Azura untuk bersiap - siap datang ke sekolah besok. Sekolah yang didatangi oleh Azura besok adalah sebuah asrama. Untuk itu, mereka membutuhkan persiapan yang lebih termasuk pakaian dan juga perlengkapan - perlengkapan yang lain.
"Aku?" tanya Azura.
"Iya. Kamu. Besok kamu harus berangkat ke asrama bersama dengan Pangeran Ansell dan juga Pangeran Parker. Kamu harus mempersiapkan barang - barangmu. Karena, kamu tidak bisa kembali Paviliun dalam waktu dekat."
"Kalian akan tinggal di asrama selama satu semester."
Azura membelalak kaget. "Sa-satu semester?"
"Ya. Kenapa? Ada masalah?"
Ya!! Ada masalah!! Tentu saja! Dia akan tinggal di asrama. Catat. Di asrama.
Dan, Azura tidak ingin untuk hidup di Asrama. Namun pekerjaan adalh pekerjaan. Ini adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan olehnya. Sebab, di kerajaan ini setiap pekerjaan ditentukan oleh rajanya. Seorang raja mengurus setiap pekerjaan.
Untuk itulah, Azura tak bisa menolak. Bagaimana bisa menolak?
Nanti dia akan menjadi pengangguran sepanjang masa.
Auh! Menjadi pengangguran! Oh tidak!! Lebih baik menjadi seorang pelayan daripada pengangguran!
Untuk itu, Azura hanya tersenyum canggung. "Baiklah, Tuan Grritos."
Bibirnya sih mengatakan iya. Tapj hatinya menolak.
* * *
Pada malam itu, Azura menatap ke arah bulan dan juga bintang.
Sayangnya, malam itu gelap. Seakan akan rembulan enggan untuk datang kepadanya, turut merasakan sendu yang berlayar di hatinya. Dengan kejamnya.
"Apa yang harus kulakukan untuk saat ini? Aku tidak bisa berbuat apa apa... Apakah aku memang harus pergi?"
Azura tidak mau hidup di asrama... Tetapi takdir membawanya ke sebuah kenyataan. Kalau dia harus tinggal di asrama.
* * *