Waktu sudah menunjukkan pukul 5 kurang 15 sore ketika Aurel sedang menyelesaikan rancangan pakaiannya di sebuah ruangan khusus untuk merancang pakaian. Ruangan yang terletak di kampusnya itu bisa dikatakan besar, namun kesan besar itu tidak tampak karena ada banyaknya manekin yang mengenakan beberapa pakaian yang sudah jadi atau yang setengah jadi. Ada juga gulungan-gulungan kain berbagai jenis dan berbagai warna tersusun di sisi-sisi ruangan serta disusun berdasarkan jenisnya. Tempat itu dikhususkan untuk para alumni yang menjadi sukarelawan untuk membuat empat rancangan pakaian dengan tema Four Season. Aurel adalah salah satu dari sepuluh alumni yang mendapatkan undangan untuk menjadi sukarelawan itu.
Di ruangan yang sepi tersebut, suara pintu yang terbuka terdengar dengan jelas. Aurel menoleh ke belakang sejenak untuk melihat siapa yang datang. Setelah itu, ia kembali menghadap ke manekinnya saat tahu siapa yang sudah datang.