"Jangan sampai mati kaya tadi lagi, loh. Hati-hati, ya. Untung-untung kalian nggak tersesat tadi. Dari sini ke posko tiga tidak begitu jauh sih, tapi tetap saja butuh cahaya untuk keluar dari hutan ini," ucap kakak kelas di posko dua, memperingati Eza dan Ricky.
"Baik, Kak," respons Eza dan Ricky berbarengan. Kepala Ricky masih sedikit pusing akibat pukulan Eza yang tepat mengenai kepalanya, terlebih lagi pada sisi kanan bekas pukulan yang terasa nyeri. Dirinya tidak bisa marah atas kelakuan temannya, dia tahu kalau dirinya salah.
"Ya sudah, cepat jalan. Keburu ada kelompok lain yang masuk ke sini." Kakak kelas itu seakan mengusir mereka. Wajahnya terlihat masih menahan geli ketika mengingat ekspresi mereka berdua yang muncul dari balik kegelapan dengan wajah panik.