Drrtt ... Drrtt ... Drrtt ...
Ponselnya bergetar di atas meja. Panggilan masuk dari Aurel cukup menyentakkan Andi dari bacaan bukunya. Ia segera meletakkan buku itu, lalu ia ambil ponselnya. Sebelum ia angkat, ia memerhatikan lebih dulu target yang sedang diawasinya. Di balik kacamata hitamnya, ia cukup tertegun saat matanya bertatapan dengan mata tajam Ricky yang ternyata juga memerhatikannya.
Andi kembali memandangi layar ponselnya sejenak, lalu kembali lagi melihat ke arah target. Ricky menyunggingkan sebuah senyuman miring dengan dua mata setengah terbuka. Tampaknya Ricky sudah mengetahui keberadaannya. Saat Ricky teralihkan ke Caca, Andi baru mengangkat panggilan itu sambil memalingkan wajah ke jendela.
"Hallo, Andi. Kamu lagi di mana?" Aurel selalu menyapa dan bertanya lebih dulu.
"Lagi... Lagi di luar, Kak. Ada apa?" jawab Andi dengan setenang mungkin.