Kala itu, Lascrea sudah benar-benar bertekad bahwa apa pun yang terjadi dia pasti akan melepaskan Allail, suaminya itu dari Amone.
Setelah itu, si Dewi kemudian memberikan pada Lascrea beberapa buah yang akan membantunya nanti.
Betapa malunya Lascrea kala itu saat mendengarkan rencana gila yang sudah disusun dengan rapi oleh si Dewi yang ada di hadapannya itu.
"J-jadi, aku harus melakukan hal itu? Apakah itu sangat mujarap? Tidak ada kata gagal, kan?"
Dewi itu kemudian tersenyum dan mendekat ke telinga Lascrea sambil berbisik padanya.
"Tentu saja semua itu sangat mujarap, hal ini pasti akan membangkitkan hasrat terdalamnya dan dia pasti akan melakukan- hmmmm, mmmm."
Lascrea yang terlalu malu kala itu langsung menutup mulut si Dewi dengan tangannya.
"Ya ampun apakah kamu sama sekali tak tahu malu? Huwaaa." Wajah Lascrea sangat memerah.
"Hahaha, pokoknya kau harus lakukan seperti apa yang aku katakan. Ingat yah, waktu dan juga suasananya," jelasnya.
