Rasanya Rea tidak ingin melepaskan tatapannya pada Allail. Karena setelah mengetahui semuanya, hati Rea benar-benar tidak ingin terpisah dari Allail.
Namun teringat pada tugas, dan beberapa temannya yang pastinya sedang menunggu mereka, akhirnya Rea bergegas untuk segera mengambil benih tanaman di rumah kepala desa.
Dan tak lama kemudian, mereka melanjutkan perjalanan, dan akhirnya sampai di rumah Kepala Desa.
Kepala Desa yang sudah mendapat konfirmasi soal utusan Mahasiswa yang akan datang, tidak terkejut dengan kedatangan Allail, dan Rea.
Rea dan Allail tersenyum ramah pada sang Kepala Desa sesampainya di halaman rumahnya.
"Permisi Pak, saya mendapat tugas untuk mengambil benih tanaman yang akan kami pakai untuk penelitian," ujar Rea, sambil melangkah menghampiri sang Kepala Desa.
"Oh ya. Silakan. Itu! Saya sudah siapkan dimeja sejak tadi. Apakah langsung ingin ditanam?" tanya sang Kepala Desa.